Prolog :
Terinspirasi dari hasil chat ma brader Adi a.k.a Rismaka tentang STOP DREAMING, START ACTION, maka saya berniat menjadikan Rumah Impian itu benar-benar nyata! ya, rumah yang nyata secara fisik, bukan khayalan.
Stop Dreaming Start Action. Sebuah semboyan yang menarik lagi menggugah. apalagi ketika aku sedang begitu bersemangat dalam membangun mimpi, membangun cita. sebuah mimpi yang aku berharap dapat merubah duniaku sekarang ini. merubah kehidupanku. sebuah revolusi. ya, sebuah revolusi. karena dulu aku pernah merasakan kehidupan-yang-sungguh-aku-inginkan.
mimpi itu, kehidupan itu, kini harus aku dapatkan lagi. ini bukan de javu sayang. aku sungguh-sungguh. bukankah sudah aku tegaskan : impossible is I m possible. kehidupan itu dulunya nyata sayang. hanya sahaja kemudian aku benamkan dalam-dalam dan aku letakkan ia di bawah alam sadar. di bawah bantal dan rembulan. dan kini sebuah realita berdiri tegak di depan mata. menantang hati untuk kembali. sebuah tanya yang menghujam dalam dada. membawaku bertualang dan menikmati setiap jengkal : pilihan.
Yosha. Aku ingin pulang. menikmati tiap jengkal pematang.
sekaranglah saatnya. berhenti bermimpi. Stop Dreaming Start Action. meski mimpi itu mengasyikkan, namun aku harus bangun. ada yang mesti aku kerjakan. menghangatkan diriku dengan sinar mentari dan setumpuk cucian kotor. memberi sedikit pahit untuk lidahku dengan secangkir kopi dan penyesalan. membasuh mataku dengan sepercik embun dan kenangan.
dan kebebasan : menentukan pilihan : meliburkan masa
Kebebasan yang diingini,
adalah tidak menggunakan papan nomor di dada
berbuat ikuti kata hati,
tanpa beban...aturan...
--
Bidadari Badung : Opie Andaresta